بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ
Pekerjaan Yang MustahiL
Baginda baru saja membaca kitab tentang kehebatan Raja SuLaiman yang mampu memerintahkan, para jin memindahkan singgasana Ratu Bilqis di dekat istananya. Baginda tiba-tiba merasa tertarik. Hatinya mulai tergelitik untuk meLakukan hal yang sama. Mendadak beliau ingin istananya dipindahkan ke atas gunung agar bisa Lebih LeLuasa menikmati pemandangan di sekitar. Dan bukankah haL itu tidak mustahil bisa diLakukan karena ada Abu Nawas yang amat cerdik di negerinya.
Abu Nawas segera dipanggil untuk menghadap Baginda Raja Harun AL Rasyid. Setelah Abu Nawas dihadapkan, Baginda bersabda,
Sanggupkah engkau memindahkan istanaku ke atas gunung agar aku lebih leluasa meLihat negeriku?” tanya Baginda.
Abu Nawas tidak langsung menjawab. La berpikir sejenak bingga keningnya berkerut. Tidak mungkin menoLak perintab Baginda kecuaLi kaLau memang ingin dihukum.
Akhirnya Abu Nawas terpaksa menyanggupi proyek raksasa itu. Ada satu Lagi permintaan dan Baginda, pekerjaan itu harus selesai hanya daLam waktu sebuLan.
Abu Nawas puLang dengan hati masguL. Setiap malam ia hanya berteman dengan rembulan dan bintang-bintang. Han-han diLewati dengan kegundahan. Tak ada han yang lebih berat daLam hidup Abu Nawas kecuaU han-han ini.Tetapi pada han kesembilan ia tidak lagi merasa gundah guLana.
Keesokan harinya Abu Nawas menuju istana. La menghadap Baginda untuk membahas pemindahan istana. Dengan senang hati Baginda akan mendengarkan, apa yang diinginkan Abu Nawas.
Ampun Tuariku, hamba datang ke sini hanya untuk mengajukan usuL untuk memperLancar pekerjaan hamba nanti.” kata Abu Nawas.
Apa usuL itu?”
Hamba akan memindahkan istana Paduka yang muUa tepat pacia Han Raya Idul
Qurban yang kebetuLan hanya kurang dua puLuh han Lagi.
KaLau hanya usulmu, baiklah. kata Baginda.
Satu Lagi Baginda Abu Nawas menambahkan.
Apa Lagi? tanya Baginda.
Hamba mohon Baginda menyembelih sepuLuh ekor sapi yang gemuk untuk dibagikan Langsung kepada para fakir miskin. kata Abu Nawas.
Usulmu kuterima. kata Baginda menyetujui.Abu Nawas puLang dengan perasaan riang gembira. Kini tidak ada Lagi yang pertu dikhawatirkan. Toh nanti bila waktunya sudah tiba, ia pasti akan dengan mudah memindahkan istana Baginda Raja. Jangankan hanya memindahkan ke puncak gunung, ke dasar samudera pun Abu Nawas sanggup.
Desas-desus muLai tersebar ke seluruh pelosok negeri. Hampir semua orang harap-harap cemas. Tetapi sebagian besar rakyat merasa yakin atas kemampuan Abu Nawas. Karena seLama mi Abu Nawas belum pernah gagaL
meLaksanakan tugas-tugas aneh yang dibebankan di atas pundaknya. Namun ada beberapa orang yang meragukan keberhasilan Abu Nawas kaU ml.
Saat-saat yang dinanti-nantikan tiba. Rakyat berbondong-bondong menuju lapangan untuk meLakukan saLat Han Raya IduL Qurban. Dan seusal saLat, sepuLuh sapi sumbangan Baginda Raja disembe[ih lalu dimasak kemudian segera dibagikan kepada fakir miskin.
Kini giliran Abu Nawas yang harus meLaksanakan tugas berat itu. Abu Nawas berjalan menuju istana dilkuti oleh rakyat. Sesampai di depan istana Abu Nawas bertanya kepada Baginda Raja,
Ampun Tuanku yang muLia, apakah istana sudah tidak ada orangnya Lagi?” Tidak ada.” jawab Baginda Raja singkat.
Kemudian Abu Nawas berjalan beberapa langkah mendekati istana. Ia berdiri sambil memandangi istana. Abu Nawas berdiri mematung seolah-oLah ada yang ditunggu. Benar. Bagmnda Raja akhirnya tidak sabar.
Abu Nawas, mengapa engkau belum juga mengangkat istanaku? tanya Baginda Raja.
Hamba sudah slap sejak tadi Baginda. kata Abu Nawas.
Apa maksudmu engkau sudah slap sejak tadi? KaLau engkau sudah slap. LaLu apa yang engkau tungguT tanya Baginda masih diLiputi perasaan heran.
Hamba menunggu istana Paciuka yang muLia diangkat oLeh seLuruh rakyat yang hadir untuk diLetakkan di atas pundak hamba. SeteLab itu hamba tentu akan memindahkan istana Paduka yang muLia ke atas gunung sesuai dengan titah Paduka.
Baginda Raja Harun AL Rasyid terpana. BeLiau tidak menyangka Abu Nawas masih bisa keLuar dan lubang jarum.
oo000oo
Mohon Maaf, Kepada Semua Sahabat, Atas Ketidak Nyamanannya, Dengan adanya Shortener Di Link Download. Mohon Keridhoannya. Terima Kasih. -------. apabila kesulitan Download Silahkan buka/klik gambar di sebelah postingan(Cara Download)/apabila masih kesulitan, silahkan copy paste link download yang ada, kebrowser.--------Apabila ada link Download yg rusak/mati, mohon beritahu kami lewat komentar dibawah ini.